
” Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh , kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam hati mereka rasa kasih sayang”
(QS Maryam:96)
Dalam satu kesempatannya, sahabat Abu Hurairoh –semoga Alloh SWT meridhoinya-, pernah berujar akan sabda yang disampaikan oleh Rasulullah SAW: “Jika Allah mencintai seseorang maka Dia akan memanggil Jibril dan berfirman: “Aku mencintai si Fulan, maka cintailah ia,” Jibril pun mencintainya. Selanjutnya Jibril memanggil seluruh penghuni langit dan berseru: “Sesungguhnya Allah mencintai si Fulan, Maka cintailah dia, maka seluruh penghuni langitpun mencintainya. Lebih lanjut Rasulullah saw bersabda: ”Kemudian diturunkanlah untuknya kecintaan penduduk bumi (HR. Bukhori)
Sungguh betapa indahnya hidup di bumi ini jika kita hidup tidak hanya sekedar numpang semata, bisa makan, minum ataupun tidur, melainkan di langit sana Allah SWT senantiasa memanggil-manggil nama-nama kita: “Aku mencintai si Fulan, wahai Jibril ciintailah ia oleh kalian semua”.
Jika kita bingkai rasa cinta dan sayang Alloh SWT kepada hamba-Nya dalam konteks ibadah shaum, maka syariat (agama) menjadikan shaum ramadhan yang kita lakukan selama ini merupakan langkah nyata guna meraih cinta-Nya Alloh SWT tersebut. Sungguh karunia yang teramat besar bilamana Alloh SWT acapkali mengulang setiap ungkapan-Nya terkait kedekatan Dzat-Nya dengan setiap hamba yang bertaqwa. Sebagaimana dalam hal ini tujuan dari ditunaikannya ibadah shaum hakekat utamanya menjadi seorang hamba yang bertaqwa, firman Alloh Ta’ala:
“Maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Ali Imran: 76)
“Sesungguhnya Alloh beserta orang-orang yang bertaqwa” (QS. At-Taubah: 123)
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa” (QS. Al Baqarah: 183)
Penulis : Ridwan, lc., MA (Kepala Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu Harapan Ummah)
Gambar : abina ziyad
Komentar