IMG_9349

 

Foto/Eriansyah_Kamal/Guru_PAI_SMAIT

KARAWANG — Dalam kehidupan ini, setiap manusia tentu memiliki cita-cita, harapan, serta impian. Terkadang, impian yang dibayangkan selalu menjadi motivasi dalam beraktifitas sehari-hari. Ada juga yang merasa hal itu hanya “isapan jempol” saja. Namun, tidak sedikit pula yang meyakini impian tersebut akan terwujud lebih indah. Ya, tentu kita tidak bisa menentukan mana yang benar atau mana yang salah. Semua boleh saja punya perbedaan pendapat, keyakinan, tentang impiannya.

Selama impian seseorang adalah sebuah kebaikan, sebagai insan yang baik kita tidak boleh menjatuhkan, mencela, atau bahkan memaki orang tersebut. Karena bisa jadi impian itu dapat tercapai bersamaan dengan impian diri kita. Kita bahu-membahu dengan orang lain, sehingga cita-cita kita terwujud pun dengan cita-cita orang lain tersebut. Bukankah budaya bangsa ini adalah gotong royong, yaitu hidup bersama-sama dalam kebaikan. Semoga kita dapat mengamalkan budaya tersebut.

Memasuki bulan Maret pada tahun 2021 Masehi, siswa-siswi yang sedang mengenyam pendidikan di Sekolah Islam Terpadu Harapan Umat Karawang dihadapkan dengan ujian yang disebut Penilaian Tengah Semester (PTS) Genap. Allah SWT berfirman, “Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata,”Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.” (QS. Al-Baqarah : 214)

Dari ayat di atas, kita dapat mengambil pelajaran penting, yaitu kemenangan yang sesungguhnya adalah milik Allah, bersifat dekat, dan akan terwujud bila taqarrub (mendekat) kepada-Nya. Ya, pelajaran penting berikutnya, setiap manusia pasti akan diuji sesuai kesanggupannya untuk senantiasa upgrade diri menuju ketaqwaan (mendapat kasih sayang Allah). Karena cobaan (ujian) merupakan tolak ukur yang dapat menginformasikan seberapa besar pembelajaraan yang telah dilaksanakan, serta seberapa banyak pengetahuan yang diserap pada tiap-tiap orang (anak).

Oleh karena itu, peran guru di sekolah dan orang tua di rumah dalam membimbing seorang anak, harus sinergi. Sehingga anak mampu melewati suatu ujian tanpa beban pikiran yang tidak perlu. Semoga ananda senantiasa diberikan kecerdasaan yang hakiki, yaitu bermanfaat untuk dirinya dan lingkungan. Aamiin. [  ]

So, jangan pernah takut untuk menghadapi ujian dan tantangan !

Admin

Komentar